Stres merupakan suatu kondisi tegangan (tension) baik
secara faal maupun psikologis yang diakibatkan oleh tuntutan dari lingkungan
yang dipersepsi sebagai ancaman. Stres
merupakan bagian dari kondisi manusiawi. Dalam batas tertentu, stres membantu
kita agar tetap termotivasi (eustres). Tetapi kadang-kadang kita terlalu
banyak mendapatkan stres sehingga menurunkan kualitas kinerja kita (distres).
Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan mengelola stres.
Untuk bisa mengelola stres, maka langkah yang harus kita lakukan adalah: mengenali
gejala-gejala stres, memahami faktor-faktor penyebab stres, dan melatih diri
melakukan mekanisme penanganannya (coping mechanism).
Stres mempengaruhi seluruh diri kita. Kondisi stres dapat
diamati dari gejala-gejalanya, baik gejala emosional/kognitif maupun gejala
fisik. Jika kita dapat menandai gejala-gejalanya, maka kita akan dapat
mengelolanya.
Seseorang yang stres tidak berarti harus memiliki/menampakkan
seluruh gejala ini, bahkan satu gejala pun sudah bisa kita curigai sebagai
pertanda bahwa seseorang mengalami stres. Namun kita juga perlu menyadari bahwa
gejala-gejala ini bisa juga merupakan indikator dari masalah lain, misalnya
karena memang benar ada gangguan kesehatan secara fisik.
Tabel berikut menggambarkan gejala-gejala stres:
|
|
Sumber Pustaka
:
__ 2008. Pengenalan
Diri. Jakarta. Direktorat Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Departemen
Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar