SELAMAT BERGABUNG DENGAN BLOG PENGAWAS DAN GURU PROFESIONAL

SELAMAT BERGABUNG DENGAN BLOG KAMI,SEMOGA BERMANFAAT

Selasa, 01 Maret 2011

Implikasi Problem Based Learning dalam Pembelajaran

          Problem Based learning memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
            Langkah-langkah:
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
      Kelebihan PBL dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya:
  1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
      Kekurangan:
1.      Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2.      Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3.      Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.

            Berikut ini disajikan sebuah kisah tentang Charles Darwin, mintalah para siswa untuk mendefinisikan alur cerita dan diskusikan bagaimana alur cerita itu dapat ditemukan. Jelaskanlah bahwa pengatur-pengatur visual ini adalah alat-alat yang efektif untuk membantu pembaca dalam menggolongkan, menguji, dan menghubungkan informasi. Buatlah diagram alur cerita dalam mengidentifikasi dan menganalisis alur cerita dari cerita berikut ini.

1. Cerita Charles Darwin
            Charles Darwin, seorang ilmuwan Inggris, pada tahun 1859 mengemukakan teori evolusinya. Pendapat tentang evolusi dikemukakan berdasarkan hasil penelitiannya tentang perbandingan struktur anatomi dan morfologi berbagai organisme yang dikoleksi dari berbagai negara seperti Inggris, Brasilia, Kepulauan Tanjung Verde, Kepulauan Canary, Argentina dan Kepulauan Galapagos di lautan Pasifik Selatan. Tempat-tempat tersebut dikunjunginya dalam pelayaran bersama ekspedisi kapal HMS Beagle pada saat Darwin berusia 22 tahun selama 5 tahun (1831-1836).
            Bukan hanya hewan hidup yang diteliti oleh Darwin, tetapi juga hewan masa lampau melalui fosil-fosil yang ditemukan Darwin di lapisan-lapisan batuan. Sebagai contoh, di Argentina Darwin menemukan fosil sembilan raksasa bertungkai empat yang sudah lama punah, salah satunya adalah Toxodon.          Berdasarkan fosil tersebut tampak bahwa Toxodon berukuran sebesar gajah, bahkan struktur anatominya banyak memiliki kesamaan dengan gajah dan Badak. Akan tetapi, giginya seukuran dengan gigi kelompok rodentia (tikus, kelinci, dan bajing), serta hidup di air. Selain itu Darwin menemukan fosil gigi kuda modern (Equus) pada lapisan batuan yang sama dengan batuan tempat Toxodon ditemukan.
            Di pegunungan Andes dengan ketinggian 7.000 meter di atas permukaan laut, pada lapisan batu gamping putih, Darwin menemukan fosil cangkang kerang laut, yang umumnya serupa dengan kerang yang ditemukannya di pantai di bawah pegunungan tersebut.
            Darwin juga tertarik meneliti berbagai tumbuhan yang ada di tempat-tempat. yang dikunjunginya. Secara kebetulan pula Darwin menemukan bangsa Indian Fuego di Amerika Selatan yang mampu beradaptasi dengan alam. Orang Indian Fuego berenang dalam air yang sangat dingin, hidup dengan berpakaian sangat minim, dan menggunakan alat-alat primitif Zaman Batu.
            Di Kepulauan Galapagos Darwin menemukan berbagai organisme yang dinilainya sangat spesifik. Di antaranya iguana, penyu raksasa, dan burung Finch. Hewan-hewan yang tersebar di sejumlah pulau menunjukkan sedikit perbedaan dengan jenis yang ada di pulau lain yang berdekatan. Melihat kondisi a1am yang memisahkan antar puIau, tampak adanya kesulitan ferjadinya perkawinan antara jenis-jenis antara pulau tersebut. Maka terjadi semacam spesifikasi sifat yang sesuai kondisi pulau masing-masing. Hal ini menyebabkan Darwin berkesimpulan bahwa semua organisme beradaptasi dengan lingkungannya.
            Semua temuan Darwin menghasilkan kepada satu kesimpulan bahwa jenis yang berkerabat (struktur tubuhnya memiliki banyak kesamaan) tidak diciptakan sendiri-sendiri, tetapi berevolusi dari leluhur yang sama.
            Pendapat Darwin tentang evolusi juga dipengaruhi oleh buku karangan Erasmus Darwin (kakeknya sendiri) tentang evolusi yang inti sarinya sebagai berikut. Dalam jangka waktu yang panjang sejak bumi ini ada, mungkin semua binatang berdarah panas berasal dari satu jaringan hidup. Darwin juga terpengaruh oleh pendapat Lamarck melalui karangan-karangan yang dibacanya.
            Darwin berpendapat bahwa ada hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Ia berpendapat  bahwa lingkungan memilih atau menyeleksi organisme-organisme yang paling abik dariberbagai macam populasi yang ada dan organisme yang terpilih akan hidup sampai generasi berikutnya tanpa harus memodifikasi bagian-bagian tubuhnya, sebab struktur tubuh yang sesuai dengan lingkungannya tadi telah dimilikinya sejak lahir.
            Darwin menyebut proses evolusi ini dengan nama seleksi alamiah (natural selection). Menurut Darwin, dalam populasi pelikan terdapat berbagai variasi struktur tubuh, termasuk ukuran paruhnya. Berdasarkan ukuran paruh tersebut, bagi pelikan yang berparuh pendek akan sulit memperoleh ikan, sedangkan peIikan berparuh panjang tidak ada masalah. Oleh karena itu, pelikan berparuh pendek mati, sedangkan pelikan berparuh panjang terus berkembang biak turun-temurun dengan mayoritas keturunannya berparuh panjang, Darwin tidak mengatakan seluruh keturunan pelikan memiliki panjang paruh yang sama. Dari pelikan berparuh panjang pun, tetap memiliki kemungkinan (meskipun kecil) untuk menghasilkan keturunan berparuh pendek. Darwin mengemukakan ide tentang adanya variasi dalam satu keturunan.
            Kemudian digambarkan Populasi pelikan sebagai model evolusi seleksi alam menurut Darwin. Di sinilah pcrbedaan teori Lamarck dengan Darwin. Lamarck mengatakan bahwa perubahan bentuk (modifikasi) dilakukan dengan sesuai dengan kebutuhan organisme, sedangkan Darwin mengatakan bahwa perubahan bentuk terjadi untuk memenuhi kebutuhan alam.
            Teori evolusi Darwin dituangkan melalui kedua bukunya, yaitu On the Origin of Species (by Means of Nntural Selection or the Preservation of Favoured Races in tire struggle for Lfe) yang diterbitkan pada tahun 1859 dan The Descent Of Man(and Selection in Relation to Sex), yang diterbitkan pada tahun 1871.
2. Tugas Siswa
            Setelah semua siswa membaca cerita tentang charles darwin, pastikan bahwa mereka memahami unsur-unsur dalam cerita. Jika perlu kenalkanlah unsur-unsur dalam cerita itu, seperti: karakter (pelaku cerita); latar (waktu dan tempat); konflik (masalah dalam cerita/ benturan berbagai kekuatan yang saling bertentangan, seperti pelaku vs dirinya sendiri. Pelaku vs lingkungan/alam. Pelaku vs pelaku).
Bimbing siswa dalam diskusi pada cerita yang baru dibacanya, dorong siswa untuk menuliskan kalimat-kalimat tentang cerita itu digaris-garis yang sesuai pada diagram alur.
          Gunakanlah strategi kerjasama kelompok dalam berpikir, berpasangan, dan berbagi (berpikir individual dulu, kemudian diskusikan berpasangan dan akhirnya diskusi kelas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar