Pembelajaran
terpadu memiliki karakteristik :
- dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung,
- sesuai dengan kebutuhan dan minat anak,
- memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan semua pemikirannya,
- menggunakan bermain sebagai wahana belajar,
- menghargai perbedaan individu, dan
- melibatkan orag tua atau keluarga untuk mengoptimalkan pembelajaran (Masitoh dkk., 2005: 12.10).
Strategi
pembelajaran terpadu direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip:
- berorientasi pada perkembangan anak,
- berkaitan dengan pengalaman nyata anak,
- mengintegrasikan isi dan proses belajar,
- melibatkan penemuan aktif,
- memadukan berbagai bidang pengembangan,
- kegiatan belajar bervariasi,
- memiliki potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh anak, waktu pelaksanaan fleksibel,
- melibatkan anggota keluarga anak,
- tema dapat diperluas, dan
- direvisi sesuai dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan anak
(Masitoh
dkk., 2005: 12.10).
Ada beberapa manfaat dari strategi pembelajaran terpadu,
yaitu:
- meningkatkan perkembangan konsep anak,
- memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan,
- membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, dan
- dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, utnuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Prosedur
pelaksanaan pembelajaran terpadu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memilih tema
Pemilihan tema
untuk pembelajaran terpadu dapat bersumber dari:
- minat anak,
- peristiwa khusus,
- kejadian yang tidak diduga,
- materi yang dimandatkan oleh lembaga, dan
- orang tua dan guru.
- Ada beberapa kriteria untuk pemilihan tema, yaitu:
- relevansi topik dengan karakteristik anak,
- pengalaman langsung,
- keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum,
- ketersediaan alat-alat, dan
- potensi proyek.
2. Penjabaran tema
Tema yang sudah
diplih harus dijabarkan ke dalam sub tema-sub tema dakan konsep-konsep yang
didalamnya terkandung istilah (term), fakta (fact), dan prinsip (principle),
kemudian dijabarkan ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar
yang lebih operasional.
3. Perencanaan
Perencanaan
harus dibuat secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui
langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan
belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-permainan yang
diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan.
4. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan
dilakukan dan dikembangkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Pada saat proses berlangsung dilakukan pengamatan terhadap proses
belajar yang dilakukan oleh anak.
5. Penilaian
Penilaian
dilakukan pada saat pelaksanaan dan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan
tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan
pembelajaran terpadu.
(Masitoh dkk., 2005:
12.19 – 12.20).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar